Apa sebabnya ya kira-kira (selain tentu saja waktu yang tidak cukup dikarenakan tugas-tugas kuliah)? Hmmm jawabannya sebenarnya datang dari kondisi di sekeliling saya. Di sini saya tidak bergabung dengan komunitas tulis-menulis sebagaimana halnya ketika saya masih berada di Indonesia. Di sini juga saya belum menemukan partner in crime yang seru untuk diajakin proyekan menulis (until recently, I met with the amazing and crazy Fuji Riang Prastowo).
Sekedar catatan, selama 2015 ini saya hanya sekedar menulis empat buah artikel. Sedih ya. Artikel-artikel tersebut diterbitkan oleh:
Menemukan Jejak Indonesia Sebelum Kemerdekaan di Leiden (ditulis bersama Bhredipta Socarana), majalah Jong Indonesia PPI Belanda edisi Maret-April 2015, http://issuu.com/ppibelanda/docs/maret-april?e=0/12352909#search
Olok-Olok Kreatif Dua Detektif, Wawancara bersama Saddam HP, http://angintimur2014.tumblr.com/post/117909195340/olok-olok-kreatif-dua-detektif
Tak Ada "Ahlul" di Belanda, website Mahasiswa Rantau, http://mahasiswarantau.com/tak-ada-ahlul-di-belanda/
BPPM Balairung UGM (terlampir fotonya)
Aaah... semoga sisa 2015 ini bisa lebih dimanfaatkan untuk menulis dengan lebih giat lagi! Hidup saya sungguh akan kering tanpa kehadiran aktifitas baca-tulis, musik dan teman yang asyik dalam perjalanan seru ke sebuah tempat baru. Baru setengah jalan kan, yuk berproses kreatif!
1 Juni 2015
Leiden