Ali, Ali, jumat kemarin ia dijemput
saat pintu rumahnya diketuk, ia sungguh terlihat takut
"I am the greatest!" terlintas ucapannya dahulu saat sudah di depan mata si Maut
serpihan kenangan berlalu-lalang dalam pikiran, saling sahut-menyahut
Ali sedih, ia tengok anak-anak dan cucu-cucunya yang duduk di samping tak dapat membuka mulut
Si Maut mendekat, ia berbisik halus kepada Ali:
"You know what, i'll take you to a beautiful place,
where you can be young again, you can be handsome again, you can be fast again
a place where you don't have to feel lonely, and sad and insecure
a place nearby the Greatest of All, where you can be a butterfly and fly around His beautiful garden"
Ali tertawa, kepalanya lalu manggut-manggut
ia kini sudah tak takut, malah begitu takjub
dari balik jubah si Maut ia melihat taman surga yang mendecak salut
karena sebentar lagi ada kupu-kupu cantik yang 'kan masuk menghirup
nektar Ar-Rahman yang lalu larut
sampai ke tenggorokan, saat ruh Ali kemudian dicabut
Rest in peace, Muhammad Ali
Leiden, 7 Juni 2016
No comments:
Post a Comment